>Warga Tiga Desa Tolak Pembangunan Sabo Dam

>

Sekira 60 warga yang mewakili tiga desa di lereng Gunung Merapi, yaitu Wonokerto, Girikerto (Sleman, Yogyakarta) dan Kaliurang, Srumbung, Magelang mendatangi Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak di Jalan Magelang, Yogyakarta. Mereka menolak rencana pemerintah membangun sabo dam, penahan aliran lahar dingin di sungai-sungai yang melewati desa mereka.

“Kami keberatan dan menolak pembangunan sabo dam,” ujar Suwadji, perwakilan warga yang menjadi juru bicara warga, Jumat (4/2). Pihak Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak yang menerima rombongan warga dari lereng Gunung merapi itu adalah Pejabat Pembuat Komitmen Pengendalian Banjir dan Pantai, Syahril.

Dalam pernyataannya, warga asal Kaliurang itu mengatakan berdasarkan pengalaman sejarah, pembangunan sabo dam membawa dampak negatif, seperti merusak alam, merusak lahan pertanian di sekitar sabo dam, merusak mata air, awan panas dan lahar dingin menjadi mudah menyebar ke pemukiman penduduk yang berada di sekitar aliran sungai. “Karena itu, kami sepakat tolak pembangunan sabo dam,” tandas Suwadji.

Usai memberikan pernyataan, warga kemudian keluar dari ruang pertemuan. Mereka memang hanya ingin mengutarakan aspirasinya saja tanpa ingin berdiskusi.

Usai mendengarkan tuntutan masyarakat, Syahril menyatakan berterima kasih. Ia berjanji akan menyampaikan aspirasi itu kepada pimpinan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak yang kebetulan sedang tidak ada di kantor.

“Kami akan mempelajari aspirasi dari masyarakat ini,” janji Syahril.

Di luar pertemuan, Suwadji mengatakan sebagai pengganti pembangunan sabo dam, lebih baik pemerintah membangun talud di sepanjang aliran sungai. Sementara itu Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Suparlan mengatakan saat ini tidak tepat membagun sabo dam lagi. “Sekarang kan masih banjir lahar dingin, kok akan membangun sabo dam,” ujarnya. (foto dan teks: bambang muryanto)

This entry was posted in Bencana. Bookmark the permalink.

Leave a comment